I.
FORMULA
ASLI : DOMPERIDON TABLET
II.
MASTER
FORMULA
Nama produk : MEXTARIDON TABLET
Jumlah produk :
100 tablet @ botol
Nomor registrasi : DKL 1421300117 A1
Nomor
batch : E 17 001
Tiap 100 mg mengandung
Zat aktif :
DOMPERIDON 10 Mg
Zat penghancur :
Amylum solanum : 10 %
- Bagian dalam : 7 %
- Bagian luar : 3 %
Zat pengikat :
Avicel :
20 %
Zat pelicin : Talk : 2 %
Zat pengisi : Lactosa ad 100 mg
Pabrik
PT.MACCA FARMA
|
Nama Produk
DOMPERIDONE TABLET
|
||
TGL
Produk
|
Master
Formula Tablet
|
Dibuat Oleh
Kelas M12
|
Disetujui
Oleh
|
Kode Bahan
|
Nama Bahan
|
Per Dosis (tablet)
|
Per Batch
( 100 tablet)
|
Z
– A
|
Domperidon
|
10
mg
|
1100
mg
|
AS
– Z.T
|
Amylum
solani
|
11
mg
|
1100
mg
|
AS
– Z.T
|
Talk
|
2,2
mg
|
220
mg
|
AVL
– Z.T
|
Avicel
|
7 mg
|
700
mg
|
LOT
– Z.T
|
Lactosum
|
70,3
mg
|
7030
mg
|
III.
Alasan
Penambahan Bahan
a. Amylum solani (bahan
penghancur/desintegran)
1. Menurut Registra Remingtens
Pharmaceutical Serences 2
, hal
1637
Penghancur adalah suatu bahan atau campuran
dari bahan yang ditambahkan pada tablet untuk kemudian penguraian dan
penghancuran setelah pemberian yang sudah lama terkenal dan lebih populer.
Penghancur adalah pati jagung dan kentang dimana mempunyai daya tarik yang
bagus terhadap air dan mengandung ketika keadaan lemah sehingga kemudaha
pemecahan pada matrik. Tablet pati disaarnkan 5 % jika ingin lebih pemecahan
jumlah harus diangkat menjadi 5 % atau 15 %.
2. Menurut R.Voigt,hal 208-209
Kompleksitas proses kehancuran tablet dapat diamati pada
pati yang merupakan bahan penghancur tertua dan paling sering digunakan adalah
pati kentang dengan konsentrasi pemakaian 5-10 % cukup untuk membuat tablet
dengan waktu hancur yang baik.
3. Menurut Howard C. Ansel,
hal 263
Jika amylum digunakan 5 % umumnya cocok untuk membantu
penghancuran tetapi
sampai kira kira 15 % dapat dipakai untuk memperoleh daya hancur yang lebih
cepat. Jumlah seluruhnya dari bahan penghancur tidak selalu ditambahkan kedalam
campuran obat atau pengisi tetapi sebagian (kadang kadang separuh dari yang
digunakan) disisikan untuk ditambahkan belakangan bersama bahan protein untuk
membuat granulasi dari obat. P roses ini menghasilkan pencampuran dan
memecahkan menjadi bagian atau bongkahan kecil dari tablet dan yang kedua
penghancuran dari penambahan bahan penghancur yang pertama dan menghancurkan
potongan potongan tablet menjadi partikel yang halus.
b. Selulosa Kristal Mikro (Avicel / bahan
penghancur)
1. Menurut R.Voigt, hal 164-170
Perkembangan khusus terjadi pada reaksi tabletasi.
Perkembangan khusus terjadi pada proses tablerasi langsung pada saat
perkenalkannya apa yang disebut selulosa kristal mikro (SKM) yang tersedia
dengan nama dagang Avice, Fitrat, Neweter (SKM) diperoleh dari selulosa kayu
melalui hidrolisis asam dan merupakan hasil pemurnian dan pemulihan produk dari
lignin hemiselulosa dan bahan penghancur lainnya.
2. Menurut R.Voigt, hal 202
Beberapa farmakope kenyataan penggunaan campuran granul
pati kentang dan laktosa sebagai grandetum simpleks yang sangat disarankan
untuk dipakai adalh selulosa kristem micro (avicel, hewiten) khususnya untuk
tabletasi terasung dan berinteraksi.
3.
Menurut
Tehnologi Sediaan Farmasi, hal 251
Pengikat kering yang
paling efektif adalah mikro kristalin selulosa zat ini dapat menambahkan
kekerasan secara significant pada padatan sebanyak 3-5 %. Ada beberapa hel yang
hendaknya selalu dipertimbangkan terutama jika masalah utama dalam formulasi
tablet adalah kekerasan atau friabilitas tablet.
c. Talk
1. Menurut R.Voigt, hal 204
Mengurangi gesekan logam (stempel dalam lubang ruang
cetak) dan gesekan tablet (massa yang ditabletasi dengan logam, memudahkan
pengeluaran tablet).
2. Menurut Ansel hal 266
Diantara pelincir yang digunakan adalah talk, jumlah
pelincir yang dipakai pembuatan tablet yang satu dengan yang lainnya berbeda
beda, mulai dari yang sedikit kira 0,1 % berat granul sebanyak banyaknya 5 %.
d. Laktosa
1.
Menurut
Lachman, hal
699
Laktosa merupakan bahan pengisi yang paling
banyak dipakai karena tidak bereaksi dengan pereaksi yang dapat menimbulkan
warna coklat dan perubahan warna dengan atau obat tertentu tetapi bentuk
adhidrat dapat menyerap lembab bila terkena udara shingga melembabkan tablet
seperti ini harus dikemas dengan hati hati untuk mencegah terkena udara lembab
bila digunakan granulasi basah harus digunakan laktosa hidrat. Umumnya
formulasi memakai laktosa menunjukkan laju kelepsan obat yang baik, granulnya
cepat kering dan waktu hancurnya tidak terlalu peka terhadap perubahan
kekerasan harganya juga murah.
e. Pati
Singkong (Penyalut)
1.
Menurut
PDF. Hal 1
Pati
singkong dapat digunakan sebagai penyalut dengan hasil yang cukup baik pada
konsentrasi 10-25 %. Bahkan pada konsentrasi 10 % hasilnya lebih baik dari
tablet yang disalut dengan Hidroksi Metil Selulosa.
IV.
URAIAN BAHAN
1. Domperidon
(Pelayanan Informasi Obat)
Nama generic : DOMPERIDON
Rumus molekul : C22H24Cl N5O2
Pemerian : Serbuk warna putih atau hampir
putih, pilimorfisa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air,
sedikit larut dalam etanol dan methanol, larut dalam dimetilfofamide.
Indikasi : Mual, muntah (pengobatan
jangka pendek) dyspepsia, refluks esophageal.
Kontra
indikasi : Prolaktinoma, gangguan
hati, dimana peningkatan motilitas gastro intestinal dapat berbahaya.
Efek
samping : Gangguan gastro
intestinal termasuk kram, efek ekstrapiramidal dan kemerahan pada kulit.
Hipoprolaktinemia/ terjadi peningkatan konsentrasi prolaktin plasma, yang
menyebabkan galacctorhea atau gynae comastia.
Mekanisme
aksi : Domperidon merupakan antagonis
dopamine yang memblok reseptor D1 dan D2. Dopamin memfasilitasi aktivitas otot
halus gastrointestinal dengan menghambat dopamine pada reseptor D1 dan
menghambat pelepasan asetilkolin netral dengan memblok reseptor D2. Domperidon
merangsang motilitas saluran cerna bagian atas tanpa mempengaruhi sekresi
gastric, empedu dan pancreas, peristaltic lambung meningkat sehingga dapat
mempercepat pengosongan lambung.
Dosis : Dosis dewasa dan
anak-anak dengan berat badan lebih dari 35 kg. Per oral : 10-20 mg, sehari 3-4
kali maksimal 80 mg per hari. Per rectal (suppo) : 60 mg sehari 2 kali.
Dosis anak-anak dengan berat
badan dibawah 34 kg atau 15-34 kg (hanya untuk indikasi mual dan muntah). Per
oral : 250-500 mikrogram/ kg sehari 3-4 kali , maksimal 2,4 mg/ kg per hari.
Per rectal (suppo) : 30 mg sehari 2 kali. Anak-anak dengan berat dibawah 15 kg
tidak dianjurkan.
Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup baik dan
terlindung dari cahaya.
2. Amylum
solani (DEPKES RI, halaman
108)
Nama
resmi : AMYLUM
SOLANI
Nama lain : pati kentang
Pemerian :
serbuk sangat halus putih
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dingin dan
etanol
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Identifikasi
: panaskan sampai mendidih selama 1 menit suspense
1 gram dalam 50 ml air dinginkan dan
terbentuk larutan kanji yang encer, campur
1ml larutan kanji yang diperoleh pada identifikasi A dengan 0,05 ml, iodium
dengan 0,05
m dan timbul kembali pada pendinginan.
3. Avicel
(Handbook Of Pharmaceutical Expient, halaman 129)
Nama resmi : CELLULOSE
MICROCRYSTALING
Nama lain : avicel PH
Rumus molekul : C6H10O5
Pemerian
:Ipembersih
dengan parsial, depolimerized, selulosa
berwarna putih, tidak berbau, tidak berasa, serbuk kristaling
dapat terjadi dengan penyerap
partikel secara komersial terdiri dari ukuran dan partikel yang
berbeda
Kelarutan
: tidak larut dalam air, asam lemah,dan pelarut
yang paling organik, sedikit
larut dalam pelarut, sodium
hydroxside.
Stabilitas :imikrokristaling
sellulosa inkompatobel meskipun hidroskopik.
4. Laktosum
(DEPKES RI,
halaman 488)
Nama resmi : LAKTOSUM
Nama lain : laktosa
Berat molekul : 360,31
Rumus molekul : C12H22
O11
Pemerian :iserbuk
atau hablur keras, putih atau putih cecam, dan rasa sedikit manis, Satabil di
udara mudah menyerap bau.
Kelarutan : mudah
(dan pelan-pelan) larut dalam air mendidih
sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan eter
Penyimpanan : dalam
wadah tertutup baik.
5. Talk
(DEPKES RI, halaman
591)
Nama resmi : TALCUM
Nama lain : talk
Pemerian
: serbuk hablur, sangat halus, licin , mudah melekat pada kulit, bebas
dari butiran warna putih,
atau putih kelabu.
Kelarutan
: tidak
larut dalam hampir semua pelarut.
Penyimpanan
: dalam
wadah tertutup baik
Khasiat
: zat tambahan
V.
FARMAKOLOGI
DOMPERIDON
1. Menurut
Obat-Obat Penting Edisi V Hal 255
Derivat-Benzimidazolinon
ini (1979) berkhasiat anti emetis berdasarkan perintah reseptor dopamine di CTZ
(Chemo Trigger Zone) beserta stimulasi peristaltic dan pengosongan lambung, pada
keadaan normal pengosongan lambung dimulai rata-rat 35 menit sesudah makan.
Domperidon
dianjurkan pada terapi tukak lambung dengan jalan menghindarkan refluks empedu
dari duodenum ke lambung. Obat ini juga digunakan pada reflux-Oesophagitis
untuk mencegah pengaliran kembali dari asam lambung ke tenggorokan.
2. Menurut
Pelayanan Informasi Obat
Bioavailabilitas 13-17
%. Rendahnya bioavailabilitas sistemik ini disebabkan oleh metabolism pertama
dihati dan metabolism pada dinding usus. Pengaruh metabolism pada dinding usus
jelas terlihat pada adanya peningkatan bioavailabilitas dari 13% ke 23 %. Jika
domperidon tablet diberikan 90 menit sebelum makan dibandingkan jika diberikan
dalam keadaan perut kosong konsentrasi puncak dicapai dalam waktu 330-110
menit. Waktu untu mencapai puncak lebih lama jika obat diminum setelah makan.
Tidak diketahui
apakah domperidon melalui plasenta. Data manusia masi terdapat sedikit namun
data pada hewan menunjukkan adanya resiko. Pada pihak produsen menyarankan
sebaiknya dihindari penggunaan selama kehamilan. Sejumlah kecil domperidon di
ekskresikan melalui ASI tetapi dilaporkan tidak ada efek samping pada bayi.
VI.
PERHITUNGAN BAHAN
a. Domperidon 10 mg
Untuk
100 tab = 10 mg x 100 tab = 1000 mg +
=
1000 mg + 100 mg
=
1100 mg
b. Amylum solani 10%
Per tablet =
= 10 mg
+ (
)
=
10 mg + 1 mg
=
11 mg
Per batch (100 tab) = 11 mg x 100
tab
=
1100 mg
c. Talk 2%
Per tablet =
= 2 mg
+ (
)
=
2 mg + 0,2 mg
=
2,2 mg
Per batch =
2,2 mg x 100 tab
=
220 mg
d. Avicel 20 %
Per tablet =
= 20 mg
+ (
)
=
20 mg + 2 mg
= 22 mg
Per batch =
22 mg x 100 mg
=
2200 mg
e. Laktosa ad 100%
Per Batch = 100 mg x 100 tab
= 10.000 mg
= 10.000 mg – (2200 + 1100 + 550 + 1100 mg)
= 10.000 mg – 4950 mg
= 5050 mg
1 tablet =
=
50,5 mg
VII.
CARA KERJA
A.
Granulasi Kering
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang domperidon ( zat aktif ) avicel (pengikat), laktosal
(pengisi), talk (pelicin), dan pati kentang (penghancur) dan pati singkong
(penyalut).
3. Dicampurkan semua bahan yang telah ditimbang jadi
homogenkan. Kecuali penyalut
4. Kemudian campurkan,dikempa cetak sehingga menjadi tablet
genas ( S205 ) yang tidak beraturan.
5. Setelah itu campur campuran tersebut yang digiling dan
diayak hingga diperoleh dengan granol dengan ukuran pratikel yang diinginkan.
6. Dikempa cetak lagi sampai ukuran tablet yabg diinginkan.
7. Dimasukkan dalam wadah, diberi etiket, brosur dan
kemasan.
VIII. ETIKET
KOMPOSISI
Tiap
Tablet mengandung:
Domperidon 10 mg
Zat Tambahan qs
Indikasi :
Pengobatan
pada jangka pendek mual dan muntah, sindrom dyspepsia fungsional.
Kontraindikasi:
Penderita hipersensitif, anak-anak dengan
berat badan dibawah 15 kg, dan wanita hamil
|
Aturan Pakai
Penyimpanan
:
Simpan di tempat yang terlindung darii cahaya pada suhu kamar (250C – 300C)
Keterangan
Lengkap Lihat Brosur
No.
Reg. : DKL 1421300117
A1
No.
BACTH : E
17 001
|
Netto :
1 botol
@ 100 tablet
Diproduksi
oleh:
PT MACCA
FARMA
Makassar-Indonesia
|
MEXTARIDON
Tablet
Tablet
|
IX. BROSUR
MEXTARIDON Tablet
Netto : 100
Tablet @ Botol
Komposisi
Tiap Tablet mengandung :
Domperidon 10 mg
Zat Tambahan qs
Cara Kerja Obat
Domperidon merupakan antagonis dopamin
yang memblok reseptor D1 ddan D2. Domperidon adalah propulsivum yang
berkhasiat menstimulasi peristaltik dan pengosongan lambung juga berdaya
anti emetis.
Indikasi
Untuk pengobatan
pada jangka pendek pada mual dan
muntah, sindroma dyspepsia funsional, mual dan muntah akut, untuk anak-anak
kecuali mual dan muntah pada kemoterapi kanker dan radioterapi.
Kontra indikasi
o
Prolaktinoma
o
Gangguan hati
o
Wanita hamil
o
Hipersensitif terhadap domperidon
Efek Samping
Domperidon dapat
merangsang peningkatan kadar prolaktin plasma yang dalam jangka panjang
dapat menyebabkan galaktorea dan gynekomastia.
Dosis
Dewasa
o
Dispepsia fungsional : 10 mg 3 kali sehari. 35
menit setelah makan
o
Mual dan muntah : 10-20 mg 3-4 kali sehari
Peringatan
Penyesuaian dosis diperlukan pada
pasien yang mendapat domperidon bersama dengan simetidine.
Tidak dianjurkan untuk pemakaian jangka
panjang/pencegahan rutin mual-mual pasca operasi
Penyimpanan :
Simpan pada suhu
kamar (25-300C), terlindung dari cahaya
Kemasan : Botol@ 100 tablet/No Reg. DKL 1421300117
A1
No. Reg : DKL 1421300117 A1
No. Batch : E 17 001
Diproduksi
oleh:
PT MACCA
FARMA
Makassar-Indonesia
|
X. WADAH
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, Howard, 2008, Penghantar Bentuk Sedian Farmasi VI, Press; Jakarta.
Dirjen Pom, 1997, Farmakope
Indonesia Edisi III, Depken RI; Jakarta
Dirjen Pom, 1995, Farmakope Indonesia
Edisi IV, FKVI; Jakarta
Genaso, Alfonso, 1990, Remingtons Pharmaceutical Scences I. Mark Publishing Company; Gasten
Greanhelna. 2007. Farmakologi
dan Terapi. FKUI. Jakarta
Hard 90 Seputra, Purwanto, 2008, Daftar Obat Indonesia, PT. Mulia Pukna Jaya terbit ; Jakarta
Huan Tjay, Tan, 2006, Obat-obat
Penting , Efex Medic
Compotindo
Jenkins, Glenn, 1957, Scovilles
The Art Of Comfounding, Me Grow-will book company; Zovidan
J.B. Charles. 2007. Tehnologi
Farmasi Sediaan Tablet. Bandung. Jakarta
Lachman, Hergert, 1989, Pharmaceutical Gassage Farmasi Tablet Vol. 1, Marcell Gekter, Inc ; New York
Parrot, Eugene, 1969, Pharmaceutical
Technologi, Burgess Publishing Company; Lowe City
Rowe
Raymond. 2009. Hand Book of
Pharmaceutical Excepient.” Washington D.S Amerika
Voigt, Rudolf, 1995, Buku
Pelajaran Teknologi Informasi, Gajah Mada, University Press; Yogjakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar